Minggu, 16 Mei 2010

KIM TIRTO IKUTI PEMODELAN DI JAKARTA


Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai layanan public yang dibentuk dan dikelola oleh, dari dan untuk masyarakat yang berorientasi kepada layanan informasi dan pemberdayaan masyarakat yang dalam proses aktivitasnya memfasilitasi peningkatan aktivitas dan kapasitas KIM dalam pengelolaan informasi dan komunikasi.

Guna upaya peningkatan kualitas KIM agar dapat beraktivitas sesuai tugas dan fungsinya maka pada tanggal 3-4 April 2008 lalu empat provinsi di Indonesia diantaranya Provinsi Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah diwakili dari Kota Pekalongan untuk mengikuti kegiatan pemodelan KIM di Jakarta yang diadakan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika RI.

Direktur Kelembagaan Komunikasi Sosial, DR Udi Rusadi, MS dalam paparannya mengatakan bahwa tujuan kegiatan pemodelan KIM sebagai KIM Percontohan adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi dan potensi KIM yang akan dijadikan pemodelan.

“Sedangkan sasaran kegiatan ini adalah tersedianya data potensi/ kondisi wilayah dan kemasyarakatan serta kondisi KIM sebagai bahan referensi yang menunjang operasional pemodelan aktivitas KIM”terang Udi Rusadi.

Selanjutnya output yang diharapkan dari survey, need and characteristic assasment ini adalah diperolehnya data potensi kegiatan dan karakteristik lokasi pemodelan aktivitas KIM sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan, sedangkan outcomenya adalah adanya dukungan dan partisipasi aktif anggota KIM terhadap kegiatan pemodelan aktivitas KIM yang dilakukan.

“Jadi setiap daerah mempunyai model KIM yang ada di masing-masing daerahnya sesuai dengan need and charakteristics assasement, artinya tergantung dari potensi masyarakat dan potensi media yang ada”katanya.

Sedangkan Pakar Komunikasi dari Sekolah Tinggi Komunikasi Jakarta, DR Asrul mengatakan bahwa sebaiknya dalam pemodelan KIM tidak memaksakan diri,dan harus tahu diri akan potensi daerahnya.

“Yang terpenting masing-masing daerah harus bisa tampil seperti bintang model yang cantik yang dapat dinikmati oleh setiap orang yang melihatnya dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh model bersangkutan”tuturnya.

Sementara itu Kabag Humas dan Protokol Setda Pekalongan, Maryati, SH MSi menilai bahwa dengan adanya pemodelan KIM ini maka didaerah-daerah nantinya akan muncul aktivitas masyarakat yang berorientasi pada aktivitas komunikasi dan informasi.

“Kegiatan ini akan dapat meningkatkan kualitas KIM yang ada sehingga KIM dapat semakin kreatif dan inovatif serta memberi nilai tambah bagi anggota dan masyarakat sekitarnya”tutur Maryati yang mendampingi KIMTirto pada acara dimaksud.

Ditempat yang sama Ketua KIM Tirto, Ali Rosidin menyambut baik dengan adanya pemodelan KIM, karena akan dapat menumbuhkembangkan KIM-KIM lain yang saat ini belum beraktifitas.

“Dalam waktu dekat kami akan membentuk kegiatan antar KIM guna pemberdayaan KIM yang ada, sehingga bagi Kelurahan yang belum terbentuk agar mengikuti program ini dengan penuh rasa tanggungjawab”ucapnya. (AR)

MENJADI ORANG SABAR


Oleh; Drs. Imam Sarodji,MAg


“ Hai orang orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar “ (QS: Al Baqarah , ayat 153)

Sabar mas………., sabar pak,sabar bu dan sabaaaaar. Kata tersebut sering kita dengar, bahkan kata ‘sabar’ dengan mudah kita ucapkan sebagai nasihat pada orang yang sedang mengalami kesedihan atau kesusahan. Persoalannya adalah , apakah kita sendiri mampu melaksanakan ‘sabar’ dalam kehidupan sehari-hari ? Atau kita tidak tahu , apakah kita termasuk sabar atau tidak ? Untuk itu mari kita maknai kata sabar. Sabar adalah ketabahan hati atau kemampuan menahan diri dari keluh kesah dalam menghadapi setiap cobaan. Dengan demikian, sabar berkait erat dengan kemampuan sesorang dalam mengendalikan emosi dan fikirannya agar tetap stabil dan jernih.

Al-Ghazali menyatakan bahwa sabar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia . Kesabaran dapat dilihat dari sikap dan perilaku manusia dalam: (1) menahan diri dari perkara yang meragukan dan haram, (2) mengahdapi musuh, (3) menahan kemarahan, (4) menyimpan rahasia, (5) menahan kerakusan, dan (6) menghindari ketamakan.

Keenam kesabaran tersebut perlu diungkap pada saat sekarang ini, karena bangsa kita sedang dihadapkan berbagai persoalan yang mencemaskan. Seperti merebaknya praktek KKN dan musibah yang silih berganti yang menyebabkan kondisi ekonomi bangsa menjadi porak poranda. Banyak orang kehilangan tempat tinggal, harta benda dan pekerjaan, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Mereka banyak yang kehilangan harga diri, tidak berdaya dan terpinggirkan seolah-olah meresa tertekan dan diabaikan. Akibatnya mereka mudah terpikat bujuk rayu syetan, mudah marah, gelap mata dan kemudian melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Firman Allah diatas menegaskan bahwa kunci kesuksesan seseorang dalam mengatasi setiap persoalan yang muncul adalah sabar dan shalat( do’a). Sabar tidak hanya dalam angan-angan, tetapi harus terlihat dalam tindakan. Memang untuk melaksanakan sabar perlu latihan. Disnilah perlunya doa, agar kita dapat melangkah dengan penuh kesabaran. Kita berdoa dan berdoa dan terus berdoa dengan ikhlas. Insya Allah dengan doa yang ikhlas dan usaha yang sabar akan menambah keyakinandalam hati bahwa setiap persoalan pasti ada akhirnya, karena hanya dengan berkeluh kesah tidak akan menghilangkan persoalan yang ada.

Alangkah indahnya dunia, bila didalamnya dipenuhi dengan pribadi-pribadi yang sabar; ikhlas , mau bekerja keras dan tidak lupa selalu berdoa untuk ketentraman bersama. Ditengah-tengah kesulitan ekonomi dan penderitaan, kita tidak boleh kehilangan pengharapan, rasa tidak berdaya dan putus asa harus kita singkirkan.

Kita harus sabar, optimis, yakin dan terus melangkah. Tidak ada kata terlambat dalam setiap usaha dan doa. Kesuksesan dan kesusahan adalah ujian, sedang kesabaran dan doa adalah kunci kesuksesan hidup. Wallahu alam bishowab.


SANG BINTANG YANG BETAH DI KAMPUNG

Penyanyi yang satu ini barangkali bagi masyarakat khususnya penggemar music dangdut sudah tidak asing lagi, karena memang ia adalah sosok penyanyi yang sudah melanglang buana kepelosok Jawa, khususnya Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Tidak jarang kalau pas banyak job merasa kewalahan bagi penyanyi yang bernama Dewi Bintang (25), di usianya yang masih energik menggunakan waktunya untuk meniti karir dari panggung ke panggung. Bahkan beberapa album rekamannya sempat menjadi ‘Best Seller’ di beberapa kota.

Dewi panggilan akrabnya mempunyai hobby menyanyi sejak kelas 5 sekolah dasar, meski bukan dari darah seniman atau penyanyi, namun keberaniannya tampil diatas panggung sudah Nampak sejak kecil.

Sejak ia terjun didunia tarik suara, ia tidak pernah pilih-pilih tempat. Karena pada prinsipnya menyanyi dimana saja tidak dipersoalkan, asalkan sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

“Kalau masalah tariff itu relative, tergantung siapa yang mengundang. Yang terpenting kalau sudah ada kesepakatan antara saya dan yang memberi job buat saya…jalani aja” ungkap Dewi sambil mengibaskan rambutnya terjurai kebawah.

Dewi yang kini telah berputra satu lebih memilih untuk hidup dikampungnya di Sragi kabupaten Pekalongan karena hingga saat ini ia masih betah dikampungnya ketimbang harus hidup di luar kota.

“Saya lebih memilih hidup dikampung dan menikmati kehidupan kampung yang ramah tamah. Yang penting jalani aja hidup ini agar terasa nikmat. Yang penting kita harus bisa mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan”tutur Dewi sang bintang yang bersuamikan Urip Sugiarto alias Anto.

Dengan bermodalkan suara yang khas Dewi Bintang berusaha untuk dapat menjadi bintang yang dapat menyinari seisi rumah dan sekitarnya, hingga hari-harinya selalu diisi dengan kegiatan menyanyi diatas panggung baik diiringi oleh Solo Organ atau music Orkestra atau Rockduth. Semoga bintang-bintang selalu menyinari dunia yang gelap ini.(AR)

WARGA CANGKRING PANEN LELE DAN BAWAL


Pekalongan- Sebagai upaya peningkatan perekonomian bagi warga miskin di Dukuh Cangkring Kelurahan Panjang Baru Kecamatan Pekalongan Utara, pihak perusahaan Pismateks Pekalongan memberikan kucuran dana bantuan hibah sebesar 75 juta .

Dana tersebut dimanfaatkan oleh warga dukuh Cangkring Kelurahan Panjang Baru dalam budidaya jenis ikan lele,ikan bawal dan ikan patin dengan menggunakan lahan tidur milik warga setempat.

Koordinator usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera(UPPKS) Kelurahan Panjang Baru, Turah mengatakan bahwa usaha dibidang perikanan darat ini dilakukan dalam rangka menambah pendapatan daripada masyarakat yang kurang mampu , sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi keluarga kurang mampu.

”Dengan memanfaatkan lahan yang tidak produktif alias lahan tidur warga disekitar Dukuh Cangkring ini mencoba untuk membudidayakan ikan lele, ikan bawal dan ikan patin yang hasilnya dapat dipanen setiap 2 sampai 4 bulan sekali”terang Turah

Menurutnya penggunaan lahan tidur pada masing-masing petak tanah yang ada dengan menggunakan alat yang sederhana, karena bak kolam dibuat dari plastik terpal seluas ukuran 4x5 meter.

”Untuk pembuatan tempat atau bak yaitu dengan menggali tanah sedalam 1 meter dengan ukuran bak sekitar 4x5 meter. Setelah itu galian tanah ditutup dengan menggunakan plastik terpal ” jelas Turah .

Sementara Direktur Pismateks Pekalongan, Ir Anis Sungkar dalam kesempatan itu mengatakan bahwa pihaknya memberikan dana bantuan hibah ini karena kepeduliannya dalam rangka ikut mengentaskan kemiskinan yang ada di Kota Pekalongan.

”Kami berharap agar bantuan hibah ini dapat berkembang dan dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar sini yang pada giliranya akan dapat mensejahterakan keluarga dan masyarakat sekitar dukuh Cangkring”ucapnya.

Ditempat yang sama Camat Pekalongan Utara, Drs Tjuk Kusdiharto merasa bangga dengan apa yang diupayakan sekelompok warga dalam usaha menambah pendapatan keluarga bahkan akan dapat mensejahterakan masyarakat sekitar.

”Kami merasa bangga dengan apa yang dilakukan oleh warga Dukuh Cangkring yaitu dengan mengadakan budidaya ikan lele, ikan bawal dan ikan patin. Sehingga dapat menambah pendapatan keluarga yang secara otomatis akan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejehteraan keluarga”ungkapnya.(SW-01)

WARUNG LESEHAN BUTUH PERMODALAN


Batang - Pertumbuhan ekonomi suatu kota, ditandai dengan menjamurnya atau makin berkembangnya jumlah pelaku usaha, yang diantara salah satunya, yaitu warung lesehan ‘INUL’, yang sudah melakukan usahanya dipinggir alun-alun Kabupaten Batang selama hampir tujuh tahun. Selama itu pula, sebagai penggerak roda perekonomian ini, belum pernah mendapat bantuan permodalan dari pihak pemerintah setempat.

Sebagaimana dikatakan oleh pemilik warung lesehan ‘INUL’ Batang, Ike Yuliana (23), yang telah berjualan di alun-alun Batang selama hampir tujuh tahun mengatakan, bahwa sebenarnya dirinya butuh permodalan untuk dapat meningkatkan usahanya, namun selama ini belum ada dan belum pernah mendapat bantuan dari pihak pemerintah untuk membantu permodalan usahanya.

“Kami belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah berupa pinjaman lunak, padahal terus terang saja, kami butuh tambahan modal. Sebab harga bahan pokok sudah pada naik semua, sehingga dengan sendirinya akan menambah ongkos belanja”, terang Ike.

Menurutnya, usaha yang digelar mulai pukul 4 sore hingga jam 1 malam ini, membutuhkan kesabaran dan keuletan, dimana kondisi saat ini dalam keadaan yang tidak stabil perekonomian. “Terkadang kalau lagi ramai, hasil penjualan bisa mencapai 1 juta, namun kalau hari-hari biasa, paling banter hanya separonya“, terang ibu dari Nasya (3,5) dan Azka (2,5).

Untuk dapat mempertahankan usahanya, disamping berjualan warung lesehan dimalam hari, juga dirinya usaha dibidang perkreditan barang seperti barang elektronik dan mebeuler. “Agar modal kami tidak mengandalkan dari usaha warung lesehan saja, kami juga melayani masyarakat dibidang perkreditan baik kredit barang elektronik maupun mebeuler. Pokoknya, apa yang diinginkan oleh masyarakat kita layani”, ucap Ike dengan senyuman khasnya.

Lebih jauh dikatakan, bahwa warung lesehan yang digelar hampir tujuh tahun ini, memang mempunyai ciri khas tersendiri, dimana nama-nama menu makanan dan minuman dengan bahasa gaul, seperti menu sate Yongki, yang ternyata bahannya adalah keong atau kiyong, sate bilyard yang bahannya dari telur puyuh yang ditusuk, dan ada sambel ‘setan’, yang rasanya khas buatan anak Batang, dan masih banyak lagi nama makanan dan minuman yang ditawarkan dengan bahasa gaul.

“Maklum, kebanyakan yang makan disini anak-anak muda, sehingga saya menyesuaikan dengan bahasa gaul atau gaya remaja”, tutur Ike yang saat ini yang masih menjomblo. (SW-01/3)

CEK AND RICEK


Oleh: Drs Imam Suradji,MAg


“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum, tanpa mengetahui keadaan yang sebenarnya, agar kamu tidak menyesal atas perbuatanmu itu” (QS: Al Hujurat ayat 6)

Mari kita simak Firman Allah diatas, karena saat ini banyak berita yang menyesatkan. Apabila seseorang terbawa arus berita tanpa menelitinya, dia dapat melakukan tindakan yang merugikan. Jika tindakan itu dilakukan oleh penguasa, ribuan bahkan jutaan orang dapat menjadi korban tindakannya. Demikian juga dalam konteks pemberitaan, cek dan ricek harus selalu dilakukan agar berita yang disampaikan akurat, bukan gossip dan fitnah.

Fitnah dalam pemberitaan harus dihindari, karena sangat membahayakan dapat menimbulkan kekacauan dan permusuhan.

Ayat diatas turun berkaitan dengan kasus Walid bin Uqbah, seorang utusan Rasulullah SAW yang diberi tugas mengambil zakat dari Bani Mustalak. Bani Mustalak adalah salah satu suku di Madinah yang masuk Islam secara bersama-sama dibawah kepemimpinan Haris bin Dirar al-Khuza’i. Haris telah berjanji kepada Rasulullah SAW akan mengumpulkan zakat dari kaummnya.Setelah dana terkumpul, Haris memberitahu Rasulullah dan menunggu kedatangan utusan beliau untuk mengambil dana tersebut.

Cukup lama Haris menunggu kedatangan utusan Rasulullah.Pada saat mendengar Rasulullah sudah mengirimkan utusan untuk mengambil zakat yang sudah terkumpul, Haris dan kaumnya sangat gembira. Mereka menyambut utusan tersebut di luar desa dengan barisan kehormatan, pengawal dan musik yang meriah.

Melihat banyak pengawal, timbullah kecurigaan dalam hati Walid bin Uqbah bahwa Haris akan menangkap dan memunuhnya. Akibat dari prasangka tersebut dia ketakutan dan kemudian lari menyelamatkan diri sebelum bertemu dengan Haris.

Sesamapinya di Madinah, dia melapor kepada Rasulullah bahwa Haris telah keluar dari Islam(murtad) dan berusaha menangkap serta membunuhnya.

Sebagai Kepala Negara yang arif dan bijaksana, Rasulullah tidak begitu saja menerima laporan Walid bin Uqbah, tetapi melakukan pengecekan. Setelah meneliti secara cermat dan bertemu dengan Haris, ternyata laporan Walid tidak benar. Laporan tersebut tidak didukung oleh fakta dan data , hanya berdasar pada prasangka buruk semata. Khalid melaporkan hasilnya kepada Rasulullah SAW duduk persoalan yang sebenarnya.

Seandainya Rasulullah tidak melakukan pengecekan, tetapi langsung percaya dan melakukan tindakan, maka terjadilah peristiwa yang tragis yaitu tindakan pada suatu kaum yang tidak bersalah. Tindakan ini pasti akan menimbulkan penyesalan seperti yang digambarkan dalam firman Allah diatas.

Berdasarkan contoh tindakan Rasulullah dan pengalaman yang ada selama ini, maka pengecekan terhadap suatu berita yang diterima atau yang akan disampaikan perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya. Tindakan ini penting agar berita tersebut bukan hanya berdasar pada opini dan kecurigaan saja akan tetapi berdasar pada fakta agar tidak menjadi gossip dan fitnah. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kasus diatas dan berbagai kasus yang ada disekitar kita .Amin. (@3)

IMAM KHOLIK SUKSES BERSAMA PRUDENTIAL


Kajen - Tidak ada kompromi untuk menjadi orang sukses, karena untuk menjadikan kesuksesan tidak semudah membalik tangan, tanpa dengan kerja yang ulet didasari ketekunan.

Sebagaimana yang telah dilakukan selama bertahun-tahun dengan berbagai pekerjaan digelutinya oleh seorang unit Manager PRUDENTIAL Pekalongan, Imam Kholik (34), kini dirinya merasakan telah menemukan sebutir permata yang selama ini ia impi-impikan, yang dapat mencukupi kebutuhan anak dan istrinya. Bukan sekedar janji, akan tetapi masa depan yang harus ia temukan, kini telah berada dalam genggamannya sehingga kesuksesan kariernya membuat teman sejawatnya iri dalam segi positifnya.

Ditemui diruang kerjanya, Unit Manager Prudential Pekalongan, Imam Kholik menuturkan kepada SURGA, bahwa saat ini ia harus berjuang untuk dapat memenuhi target, yaitu dengan mengorbitkan 10 unit manager dengan penghasilan Rp. 10 juta perbulan.

“Untuk tahun 2008 ini, kami mentargetkan dapat mengangkat 10 unit Manager dengan penghasilan Rp.10 juta perbulan. Dengan demikian, status saya akan naik menjadi Senior Manager”, ungkap Imam Kholik yang optimis Asuransi PRUDENTIAL Pekalongan akan Booming dan dasyat di Pekalongan.

Menurutnya, Visi Prudential Pekalongan adalah mempunyai jaringan yang terbesar, terkuat di Pantura dan Indonesia dengan misi memberikan perubahan yang lebih baik untuk menggapai masa depan. “Terus terang, Prudential Pekalongan baru berdiri sejak 18 Mei 2006 yang saat itu dirintis oleh senior saya yang bernama A. Sjamsudin, SE, dan hingga saat ini omsetnya sudah mencapai 1 milyar, dengan jumlah 50 Agen dan 300 Nasabah yang tersebar di Pekalongan dan sekitarnya”, imbuhnya.

Selanjutnya dikatakan Imam Kholik, bahwa dalam mengembangkan usahanya, dirinya menerapkan managemen agency dimana masing-masing agen harus dapat bekerja semaksimal mungkin sehingga tidak ada kompromi untuk sukses. “Minimal seorang agen untuk 1 hari harus mendapatkan 10 orang nasabah baru, sehingga seorang agen dituntut untuk dapat menggunakan waktu seoptimal mungkin, jangan ada waktu terbuang sia-sia. Kami tidak mengenal debt collector, karena masing-masing nasabah dalam menyetorkan kewajibannya melalui system pembayaran lewat perbankan nasional seperti Bank Permata, BCA, Bank Mandiri, Bank Mandiri Syariah, Lippo Bank dan BII”, terang Imam yang pernah mendapatkan gemblengan latihan militer di KOPASSUS.

Lebih jauh dikatakan Imam, bahwa produk PRUDENTIAL ada dua macam, yakni Syariah dan Non Syariah. “Berhubung saat ini masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, maka pihak PT. PRUDENTIAL mempunyai produk asuransi Syariah dengan system bagi hasil, yang keuntungan tiap tahunnya apabila nasabah tidak terjadi komplain, maka akan mendapatkan akumulasi omzet Perusahaan disamping dalam rangka menghindari adanya riba dan praktek usaha yang samar-samar atau ragu-ragu”, ungkapnya.

Produk asuransi syariah dengan investasi yang memberikan perlindungan asuransi jiwa sekaligus keuntungan yang sesuai dengan prinsip-prionsip syariah atau hukum islam. “Manfatnya adalah memberikan perlindungan jiwa dan cacat total dan dapat melakukan pengalihan dana dengan pilihan manfaat yang lebih banyak”, pungkasnya.(SW-01@3)