Minggu, 16 Mei 2010

KIM TIRTO IKUTI PEMODELAN DI JAKARTA


Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai layanan public yang dibentuk dan dikelola oleh, dari dan untuk masyarakat yang berorientasi kepada layanan informasi dan pemberdayaan masyarakat yang dalam proses aktivitasnya memfasilitasi peningkatan aktivitas dan kapasitas KIM dalam pengelolaan informasi dan komunikasi.

Guna upaya peningkatan kualitas KIM agar dapat beraktivitas sesuai tugas dan fungsinya maka pada tanggal 3-4 April 2008 lalu empat provinsi di Indonesia diantaranya Provinsi Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah diwakili dari Kota Pekalongan untuk mengikuti kegiatan pemodelan KIM di Jakarta yang diadakan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika RI.

Direktur Kelembagaan Komunikasi Sosial, DR Udi Rusadi, MS dalam paparannya mengatakan bahwa tujuan kegiatan pemodelan KIM sebagai KIM Percontohan adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi dan potensi KIM yang akan dijadikan pemodelan.

“Sedangkan sasaran kegiatan ini adalah tersedianya data potensi/ kondisi wilayah dan kemasyarakatan serta kondisi KIM sebagai bahan referensi yang menunjang operasional pemodelan aktivitas KIM”terang Udi Rusadi.

Selanjutnya output yang diharapkan dari survey, need and characteristic assasment ini adalah diperolehnya data potensi kegiatan dan karakteristik lokasi pemodelan aktivitas KIM sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan, sedangkan outcomenya adalah adanya dukungan dan partisipasi aktif anggota KIM terhadap kegiatan pemodelan aktivitas KIM yang dilakukan.

“Jadi setiap daerah mempunyai model KIM yang ada di masing-masing daerahnya sesuai dengan need and charakteristics assasement, artinya tergantung dari potensi masyarakat dan potensi media yang ada”katanya.

Sedangkan Pakar Komunikasi dari Sekolah Tinggi Komunikasi Jakarta, DR Asrul mengatakan bahwa sebaiknya dalam pemodelan KIM tidak memaksakan diri,dan harus tahu diri akan potensi daerahnya.

“Yang terpenting masing-masing daerah harus bisa tampil seperti bintang model yang cantik yang dapat dinikmati oleh setiap orang yang melihatnya dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh model bersangkutan”tuturnya.

Sementara itu Kabag Humas dan Protokol Setda Pekalongan, Maryati, SH MSi menilai bahwa dengan adanya pemodelan KIM ini maka didaerah-daerah nantinya akan muncul aktivitas masyarakat yang berorientasi pada aktivitas komunikasi dan informasi.

“Kegiatan ini akan dapat meningkatkan kualitas KIM yang ada sehingga KIM dapat semakin kreatif dan inovatif serta memberi nilai tambah bagi anggota dan masyarakat sekitarnya”tutur Maryati yang mendampingi KIMTirto pada acara dimaksud.

Ditempat yang sama Ketua KIM Tirto, Ali Rosidin menyambut baik dengan adanya pemodelan KIM, karena akan dapat menumbuhkembangkan KIM-KIM lain yang saat ini belum beraktifitas.

“Dalam waktu dekat kami akan membentuk kegiatan antar KIM guna pemberdayaan KIM yang ada, sehingga bagi Kelurahan yang belum terbentuk agar mengikuti program ini dengan penuh rasa tanggungjawab”ucapnya. (AR)

MENJADI ORANG SABAR


Oleh; Drs. Imam Sarodji,MAg


“ Hai orang orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar “ (QS: Al Baqarah , ayat 153)

Sabar mas………., sabar pak,sabar bu dan sabaaaaar. Kata tersebut sering kita dengar, bahkan kata ‘sabar’ dengan mudah kita ucapkan sebagai nasihat pada orang yang sedang mengalami kesedihan atau kesusahan. Persoalannya adalah , apakah kita sendiri mampu melaksanakan ‘sabar’ dalam kehidupan sehari-hari ? Atau kita tidak tahu , apakah kita termasuk sabar atau tidak ? Untuk itu mari kita maknai kata sabar. Sabar adalah ketabahan hati atau kemampuan menahan diri dari keluh kesah dalam menghadapi setiap cobaan. Dengan demikian, sabar berkait erat dengan kemampuan sesorang dalam mengendalikan emosi dan fikirannya agar tetap stabil dan jernih.

Al-Ghazali menyatakan bahwa sabar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia . Kesabaran dapat dilihat dari sikap dan perilaku manusia dalam: (1) menahan diri dari perkara yang meragukan dan haram, (2) mengahdapi musuh, (3) menahan kemarahan, (4) menyimpan rahasia, (5) menahan kerakusan, dan (6) menghindari ketamakan.

Keenam kesabaran tersebut perlu diungkap pada saat sekarang ini, karena bangsa kita sedang dihadapkan berbagai persoalan yang mencemaskan. Seperti merebaknya praktek KKN dan musibah yang silih berganti yang menyebabkan kondisi ekonomi bangsa menjadi porak poranda. Banyak orang kehilangan tempat tinggal, harta benda dan pekerjaan, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Mereka banyak yang kehilangan harga diri, tidak berdaya dan terpinggirkan seolah-olah meresa tertekan dan diabaikan. Akibatnya mereka mudah terpikat bujuk rayu syetan, mudah marah, gelap mata dan kemudian melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Firman Allah diatas menegaskan bahwa kunci kesuksesan seseorang dalam mengatasi setiap persoalan yang muncul adalah sabar dan shalat( do’a). Sabar tidak hanya dalam angan-angan, tetapi harus terlihat dalam tindakan. Memang untuk melaksanakan sabar perlu latihan. Disnilah perlunya doa, agar kita dapat melangkah dengan penuh kesabaran. Kita berdoa dan berdoa dan terus berdoa dengan ikhlas. Insya Allah dengan doa yang ikhlas dan usaha yang sabar akan menambah keyakinandalam hati bahwa setiap persoalan pasti ada akhirnya, karena hanya dengan berkeluh kesah tidak akan menghilangkan persoalan yang ada.

Alangkah indahnya dunia, bila didalamnya dipenuhi dengan pribadi-pribadi yang sabar; ikhlas , mau bekerja keras dan tidak lupa selalu berdoa untuk ketentraman bersama. Ditengah-tengah kesulitan ekonomi dan penderitaan, kita tidak boleh kehilangan pengharapan, rasa tidak berdaya dan putus asa harus kita singkirkan.

Kita harus sabar, optimis, yakin dan terus melangkah. Tidak ada kata terlambat dalam setiap usaha dan doa. Kesuksesan dan kesusahan adalah ujian, sedang kesabaran dan doa adalah kunci kesuksesan hidup. Wallahu alam bishowab.


SANG BINTANG YANG BETAH DI KAMPUNG

Penyanyi yang satu ini barangkali bagi masyarakat khususnya penggemar music dangdut sudah tidak asing lagi, karena memang ia adalah sosok penyanyi yang sudah melanglang buana kepelosok Jawa, khususnya Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Tidak jarang kalau pas banyak job merasa kewalahan bagi penyanyi yang bernama Dewi Bintang (25), di usianya yang masih energik menggunakan waktunya untuk meniti karir dari panggung ke panggung. Bahkan beberapa album rekamannya sempat menjadi ‘Best Seller’ di beberapa kota.

Dewi panggilan akrabnya mempunyai hobby menyanyi sejak kelas 5 sekolah dasar, meski bukan dari darah seniman atau penyanyi, namun keberaniannya tampil diatas panggung sudah Nampak sejak kecil.

Sejak ia terjun didunia tarik suara, ia tidak pernah pilih-pilih tempat. Karena pada prinsipnya menyanyi dimana saja tidak dipersoalkan, asalkan sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

“Kalau masalah tariff itu relative, tergantung siapa yang mengundang. Yang terpenting kalau sudah ada kesepakatan antara saya dan yang memberi job buat saya…jalani aja” ungkap Dewi sambil mengibaskan rambutnya terjurai kebawah.

Dewi yang kini telah berputra satu lebih memilih untuk hidup dikampungnya di Sragi kabupaten Pekalongan karena hingga saat ini ia masih betah dikampungnya ketimbang harus hidup di luar kota.

“Saya lebih memilih hidup dikampung dan menikmati kehidupan kampung yang ramah tamah. Yang penting jalani aja hidup ini agar terasa nikmat. Yang penting kita harus bisa mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan”tutur Dewi sang bintang yang bersuamikan Urip Sugiarto alias Anto.

Dengan bermodalkan suara yang khas Dewi Bintang berusaha untuk dapat menjadi bintang yang dapat menyinari seisi rumah dan sekitarnya, hingga hari-harinya selalu diisi dengan kegiatan menyanyi diatas panggung baik diiringi oleh Solo Organ atau music Orkestra atau Rockduth. Semoga bintang-bintang selalu menyinari dunia yang gelap ini.(AR)

WARGA CANGKRING PANEN LELE DAN BAWAL


Pekalongan- Sebagai upaya peningkatan perekonomian bagi warga miskin di Dukuh Cangkring Kelurahan Panjang Baru Kecamatan Pekalongan Utara, pihak perusahaan Pismateks Pekalongan memberikan kucuran dana bantuan hibah sebesar 75 juta .

Dana tersebut dimanfaatkan oleh warga dukuh Cangkring Kelurahan Panjang Baru dalam budidaya jenis ikan lele,ikan bawal dan ikan patin dengan menggunakan lahan tidur milik warga setempat.

Koordinator usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera(UPPKS) Kelurahan Panjang Baru, Turah mengatakan bahwa usaha dibidang perikanan darat ini dilakukan dalam rangka menambah pendapatan daripada masyarakat yang kurang mampu , sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi keluarga kurang mampu.

”Dengan memanfaatkan lahan yang tidak produktif alias lahan tidur warga disekitar Dukuh Cangkring ini mencoba untuk membudidayakan ikan lele, ikan bawal dan ikan patin yang hasilnya dapat dipanen setiap 2 sampai 4 bulan sekali”terang Turah

Menurutnya penggunaan lahan tidur pada masing-masing petak tanah yang ada dengan menggunakan alat yang sederhana, karena bak kolam dibuat dari plastik terpal seluas ukuran 4x5 meter.

”Untuk pembuatan tempat atau bak yaitu dengan menggali tanah sedalam 1 meter dengan ukuran bak sekitar 4x5 meter. Setelah itu galian tanah ditutup dengan menggunakan plastik terpal ” jelas Turah .

Sementara Direktur Pismateks Pekalongan, Ir Anis Sungkar dalam kesempatan itu mengatakan bahwa pihaknya memberikan dana bantuan hibah ini karena kepeduliannya dalam rangka ikut mengentaskan kemiskinan yang ada di Kota Pekalongan.

”Kami berharap agar bantuan hibah ini dapat berkembang dan dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar sini yang pada giliranya akan dapat mensejahterakan keluarga dan masyarakat sekitar dukuh Cangkring”ucapnya.

Ditempat yang sama Camat Pekalongan Utara, Drs Tjuk Kusdiharto merasa bangga dengan apa yang diupayakan sekelompok warga dalam usaha menambah pendapatan keluarga bahkan akan dapat mensejahterakan masyarakat sekitar.

”Kami merasa bangga dengan apa yang dilakukan oleh warga Dukuh Cangkring yaitu dengan mengadakan budidaya ikan lele, ikan bawal dan ikan patin. Sehingga dapat menambah pendapatan keluarga yang secara otomatis akan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejehteraan keluarga”ungkapnya.(SW-01)

WARUNG LESEHAN BUTUH PERMODALAN


Batang - Pertumbuhan ekonomi suatu kota, ditandai dengan menjamurnya atau makin berkembangnya jumlah pelaku usaha, yang diantara salah satunya, yaitu warung lesehan ‘INUL’, yang sudah melakukan usahanya dipinggir alun-alun Kabupaten Batang selama hampir tujuh tahun. Selama itu pula, sebagai penggerak roda perekonomian ini, belum pernah mendapat bantuan permodalan dari pihak pemerintah setempat.

Sebagaimana dikatakan oleh pemilik warung lesehan ‘INUL’ Batang, Ike Yuliana (23), yang telah berjualan di alun-alun Batang selama hampir tujuh tahun mengatakan, bahwa sebenarnya dirinya butuh permodalan untuk dapat meningkatkan usahanya, namun selama ini belum ada dan belum pernah mendapat bantuan dari pihak pemerintah untuk membantu permodalan usahanya.

“Kami belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah berupa pinjaman lunak, padahal terus terang saja, kami butuh tambahan modal. Sebab harga bahan pokok sudah pada naik semua, sehingga dengan sendirinya akan menambah ongkos belanja”, terang Ike.

Menurutnya, usaha yang digelar mulai pukul 4 sore hingga jam 1 malam ini, membutuhkan kesabaran dan keuletan, dimana kondisi saat ini dalam keadaan yang tidak stabil perekonomian. “Terkadang kalau lagi ramai, hasil penjualan bisa mencapai 1 juta, namun kalau hari-hari biasa, paling banter hanya separonya“, terang ibu dari Nasya (3,5) dan Azka (2,5).

Untuk dapat mempertahankan usahanya, disamping berjualan warung lesehan dimalam hari, juga dirinya usaha dibidang perkreditan barang seperti barang elektronik dan mebeuler. “Agar modal kami tidak mengandalkan dari usaha warung lesehan saja, kami juga melayani masyarakat dibidang perkreditan baik kredit barang elektronik maupun mebeuler. Pokoknya, apa yang diinginkan oleh masyarakat kita layani”, ucap Ike dengan senyuman khasnya.

Lebih jauh dikatakan, bahwa warung lesehan yang digelar hampir tujuh tahun ini, memang mempunyai ciri khas tersendiri, dimana nama-nama menu makanan dan minuman dengan bahasa gaul, seperti menu sate Yongki, yang ternyata bahannya adalah keong atau kiyong, sate bilyard yang bahannya dari telur puyuh yang ditusuk, dan ada sambel ‘setan’, yang rasanya khas buatan anak Batang, dan masih banyak lagi nama makanan dan minuman yang ditawarkan dengan bahasa gaul.

“Maklum, kebanyakan yang makan disini anak-anak muda, sehingga saya menyesuaikan dengan bahasa gaul atau gaya remaja”, tutur Ike yang saat ini yang masih menjomblo. (SW-01/3)

CEK AND RICEK


Oleh: Drs Imam Suradji,MAg


“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum, tanpa mengetahui keadaan yang sebenarnya, agar kamu tidak menyesal atas perbuatanmu itu” (QS: Al Hujurat ayat 6)

Mari kita simak Firman Allah diatas, karena saat ini banyak berita yang menyesatkan. Apabila seseorang terbawa arus berita tanpa menelitinya, dia dapat melakukan tindakan yang merugikan. Jika tindakan itu dilakukan oleh penguasa, ribuan bahkan jutaan orang dapat menjadi korban tindakannya. Demikian juga dalam konteks pemberitaan, cek dan ricek harus selalu dilakukan agar berita yang disampaikan akurat, bukan gossip dan fitnah.

Fitnah dalam pemberitaan harus dihindari, karena sangat membahayakan dapat menimbulkan kekacauan dan permusuhan.

Ayat diatas turun berkaitan dengan kasus Walid bin Uqbah, seorang utusan Rasulullah SAW yang diberi tugas mengambil zakat dari Bani Mustalak. Bani Mustalak adalah salah satu suku di Madinah yang masuk Islam secara bersama-sama dibawah kepemimpinan Haris bin Dirar al-Khuza’i. Haris telah berjanji kepada Rasulullah SAW akan mengumpulkan zakat dari kaummnya.Setelah dana terkumpul, Haris memberitahu Rasulullah dan menunggu kedatangan utusan beliau untuk mengambil dana tersebut.

Cukup lama Haris menunggu kedatangan utusan Rasulullah.Pada saat mendengar Rasulullah sudah mengirimkan utusan untuk mengambil zakat yang sudah terkumpul, Haris dan kaumnya sangat gembira. Mereka menyambut utusan tersebut di luar desa dengan barisan kehormatan, pengawal dan musik yang meriah.

Melihat banyak pengawal, timbullah kecurigaan dalam hati Walid bin Uqbah bahwa Haris akan menangkap dan memunuhnya. Akibat dari prasangka tersebut dia ketakutan dan kemudian lari menyelamatkan diri sebelum bertemu dengan Haris.

Sesamapinya di Madinah, dia melapor kepada Rasulullah bahwa Haris telah keluar dari Islam(murtad) dan berusaha menangkap serta membunuhnya.

Sebagai Kepala Negara yang arif dan bijaksana, Rasulullah tidak begitu saja menerima laporan Walid bin Uqbah, tetapi melakukan pengecekan. Setelah meneliti secara cermat dan bertemu dengan Haris, ternyata laporan Walid tidak benar. Laporan tersebut tidak didukung oleh fakta dan data , hanya berdasar pada prasangka buruk semata. Khalid melaporkan hasilnya kepada Rasulullah SAW duduk persoalan yang sebenarnya.

Seandainya Rasulullah tidak melakukan pengecekan, tetapi langsung percaya dan melakukan tindakan, maka terjadilah peristiwa yang tragis yaitu tindakan pada suatu kaum yang tidak bersalah. Tindakan ini pasti akan menimbulkan penyesalan seperti yang digambarkan dalam firman Allah diatas.

Berdasarkan contoh tindakan Rasulullah dan pengalaman yang ada selama ini, maka pengecekan terhadap suatu berita yang diterima atau yang akan disampaikan perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya. Tindakan ini penting agar berita tersebut bukan hanya berdasar pada opini dan kecurigaan saja akan tetapi berdasar pada fakta agar tidak menjadi gossip dan fitnah. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kasus diatas dan berbagai kasus yang ada disekitar kita .Amin. (@3)

IMAM KHOLIK SUKSES BERSAMA PRUDENTIAL


Kajen - Tidak ada kompromi untuk menjadi orang sukses, karena untuk menjadikan kesuksesan tidak semudah membalik tangan, tanpa dengan kerja yang ulet didasari ketekunan.

Sebagaimana yang telah dilakukan selama bertahun-tahun dengan berbagai pekerjaan digelutinya oleh seorang unit Manager PRUDENTIAL Pekalongan, Imam Kholik (34), kini dirinya merasakan telah menemukan sebutir permata yang selama ini ia impi-impikan, yang dapat mencukupi kebutuhan anak dan istrinya. Bukan sekedar janji, akan tetapi masa depan yang harus ia temukan, kini telah berada dalam genggamannya sehingga kesuksesan kariernya membuat teman sejawatnya iri dalam segi positifnya.

Ditemui diruang kerjanya, Unit Manager Prudential Pekalongan, Imam Kholik menuturkan kepada SURGA, bahwa saat ini ia harus berjuang untuk dapat memenuhi target, yaitu dengan mengorbitkan 10 unit manager dengan penghasilan Rp. 10 juta perbulan.

“Untuk tahun 2008 ini, kami mentargetkan dapat mengangkat 10 unit Manager dengan penghasilan Rp.10 juta perbulan. Dengan demikian, status saya akan naik menjadi Senior Manager”, ungkap Imam Kholik yang optimis Asuransi PRUDENTIAL Pekalongan akan Booming dan dasyat di Pekalongan.

Menurutnya, Visi Prudential Pekalongan adalah mempunyai jaringan yang terbesar, terkuat di Pantura dan Indonesia dengan misi memberikan perubahan yang lebih baik untuk menggapai masa depan. “Terus terang, Prudential Pekalongan baru berdiri sejak 18 Mei 2006 yang saat itu dirintis oleh senior saya yang bernama A. Sjamsudin, SE, dan hingga saat ini omsetnya sudah mencapai 1 milyar, dengan jumlah 50 Agen dan 300 Nasabah yang tersebar di Pekalongan dan sekitarnya”, imbuhnya.

Selanjutnya dikatakan Imam Kholik, bahwa dalam mengembangkan usahanya, dirinya menerapkan managemen agency dimana masing-masing agen harus dapat bekerja semaksimal mungkin sehingga tidak ada kompromi untuk sukses. “Minimal seorang agen untuk 1 hari harus mendapatkan 10 orang nasabah baru, sehingga seorang agen dituntut untuk dapat menggunakan waktu seoptimal mungkin, jangan ada waktu terbuang sia-sia. Kami tidak mengenal debt collector, karena masing-masing nasabah dalam menyetorkan kewajibannya melalui system pembayaran lewat perbankan nasional seperti Bank Permata, BCA, Bank Mandiri, Bank Mandiri Syariah, Lippo Bank dan BII”, terang Imam yang pernah mendapatkan gemblengan latihan militer di KOPASSUS.

Lebih jauh dikatakan Imam, bahwa produk PRUDENTIAL ada dua macam, yakni Syariah dan Non Syariah. “Berhubung saat ini masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, maka pihak PT. PRUDENTIAL mempunyai produk asuransi Syariah dengan system bagi hasil, yang keuntungan tiap tahunnya apabila nasabah tidak terjadi komplain, maka akan mendapatkan akumulasi omzet Perusahaan disamping dalam rangka menghindari adanya riba dan praktek usaha yang samar-samar atau ragu-ragu”, ungkapnya.

Produk asuransi syariah dengan investasi yang memberikan perlindungan asuransi jiwa sekaligus keuntungan yang sesuai dengan prinsip-prionsip syariah atau hukum islam. “Manfatnya adalah memberikan perlindungan jiwa dan cacat total dan dapat melakukan pengalihan dana dengan pilihan manfaat yang lebih banyak”, pungkasnya.(SW-01@3)

“RINSO” TIPU RATUSAN KONSUMEN


Pekalongan- Akhir-akhir ini banyak konsumen produk sabun cuci RINSO Molto yang telah ditipu melalui program pemberian Surat pemberitahuan hadiah berupa 1 unit Mobil Honda Jazz dan Avanza yang terdapat didalam kemasan Rinso Molto kemasan 30 gram.

Modus penipuannya dengan cara memberikan kupon berhadiah, yang terdapat didalam kemasan Rinso Molto yang bertuliskan hadiah dengan memerintahkan untuk menyetor sejumlah uang ke rekening yang disebutkan, untuk keperluan bea balik nama kendaraan.

Seperti yang dialami oleh Wakhidi, penduduk desa Pandansari Kabupaten Batang yang merasa penasaran dengan surat pemberitahuan yang ada didalam kemasan Rinso 30 gram dengan kop surat dari PT.Unilever Indonesia Tbk itu.

“saya menemukan surat itu didalam kemasan Rinso 30 gram, yang menyebutkan hadiah 1 unit mobil Honda Jazz dan saya disuruh untuk mentransfer ke rekening yang telah disebut dalam surat itu sebesar Rp. 9.100.000,- untuk keperluan bea balik nama”, ucap Wakhidi, ketika ditemui Wartawan di kantor Distributor Unilever Pekalongan.

Ditempat yang sama, Operasional Manajer Unilever Pekalongan, Imam Sentot Suseno membantah, bahwa saat ini Unilever belum mengadakan undian berhadiah, dan dijelaskan olehnya, bahwa pihaknya di Pekalongan hanya selaku pemasaran barang saja.

“PT. Unilever saat ini tidak ada kegiatan, kalau ada kejadian seperti ini merupakan sindikat orang lain yang sengaja memasukkan di produk kami. Kami disini hanya melakukan pemasaran saja, sehingga kami tidak tahu kalau didalam kemasan Rinso ada surat pemberitahuan hadiahnya”, bantah Imam.

Sementara itu, Pengawas dari Yayasan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (Yabpeknas) Jawa Tengah, Ali Rosidin menanggapi adanya modus penipuan yang mengatasnamakan dari PT. Unilever Tbk, dengan serius, dan pihaknya akan segera melakukan upaya hukum, agar secepatnya pihak - pihak terkait melakukan pengawasan terhadap beredarnya produk dari Rinso, yang telah meresahkan masyarakat ini.

“Kasus ini jelas menjadi tanggungjawab PT.Unilever Tbk, untuk melakukan upaya pengawasan terhadap beredarnya barang-barang dagangannya, yang saat ini meresahkan masyarakat, berupa sabun cuci Rinso Molto kemasan 30 gram, sebab bukan tidak mungkin, hal ini dilakukan oleh oknum orang dalam PT.Unilever, ataupun sindikat yang sengaja untuk menghancurkan nama baik PT.Unilever”, terang Ali yang akan melakukan langkah-langkah hukum terhadap masalah ini.

Selanjutnya dituturkan Ali, kepada masyarakat atau konsumen sabun Rinso, maupun produk lainnya yang memberikan hadiah menggiurkan, agar perlu mewaspadai dan agar tidak menanggapi bentuk-bentuk penipuan atau undian – undian tidak resmi tersebut, yang biasanya dilakukan melalui promosi undian berhadiah baik melalui surat pos, kupon palsu dalam produk, SMS, telepon,kurir dan lain-lain.

“Saya berharap agar masyarakat tidak melayani permintaan transfer uang, serta tidak mudah tergiur dengan ajakan menebus hadiah dengan segala cara. Sebab hadiah yang tidak diambil dalam 6 (enam) bulan setelah diumumkan, akan diserahkan ke Departemen Sosial. Tidak ada hadiah yang dilelang dan kami ingatkan bagi pembuat dan pemakai surat palsu, hal ini bisa diancam hukuman 6 tahun penjara sesuai dengan pasal 263 ayat (1), (2) KUHP“, jelas Ali. (SW-01@3)

SAR PANTURA SIAP TANGGULANGI BENCANA


Pekalongan - Berbagai bencana yang melanda di masyarakat, membutuhkan penanganan dan langkah yang cepat secara tuntas untuk dapat mencegah jatuhnya korban dari berbagai bencana alam.

Sebagaimana disampaikan Ketua Umum Search and Rescue Agency (SAR) Pantura Pekalongan,Wachid Mucharom, SPd didampingi Bendaharanya, Fachrudin Rahmat beberapa waktu lalu, yang mengatakan bahwa SAR Pantura siap untuk membantu penanganan korban bencana alam seperti korban banjir, gempa dan kemungkinan korban didarat dan laut.

Tujuan dari kegiatan SAR adalah mengupayakan pencegahan terjadinya bencana alam dan mengatisipasi penanggulangan korban bencana yang terjadi di wilayah eks Karesidenan Pekalongan. “Disamping itu, tujuan SAR adalah memberikan pelatihan dasar pada masyarakat tentang metode penanganan korban bencana dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana”, tutur Wachid.

Selanjutnya, dikatakan Wachid, SAR Pantura juga ingin meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dan memberi wadah bagi masyarakat yang peduli terhadap penanggulangan korban bencana serta memberikan pendidikan konservasi lingkungan pada masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Adapun bentuk kegiatannya seperti penyuluhan dan kegiatan pencegahan terjadinya bencana alam, penanggulangan bencana alam dan pelatihan dasar dan lanjutan bagi anggota SAR Pantura dalam penanggulangan bencana.

Lebih jauh dikatakan, bahwa sebagai bentuk tindak lanjut kegiatannya adalah persiapan perencanaan penanggulangan korban bencana serta identifikasi daerah rawan bencana di wilayah Eks Karesidenan Pekalonga dan sekitarnya. “Kita akan adakan indentifikasi daerah rawan korban dan membentuk jaringan informasi dan komunikasi penanggulangan bencana, Juga akan mengadakan patroli daerah rawan bencana yang meliputi identifikasi, evakuasi, distribusi dan rehabilitasi”, terang Wachid .

Ketika disinggung tentang biaya operasionalnya, Wachid mengatakan, bahwa SAR Pantura adalah organisasi sosial kemasyarakatan yang tentunya digali dari kepedulian warga masyarakat yang peduli dengan sesama. “Untuk operasionalnya disamping dari iuran anggota, juga dari kepedulian masyarakat dan donatur lembaga atau sponsor perusahaan tertentu yang peduli dan bantuan lain yang tidak mengikat, dan tidak ketinggalan dari Pemerintah Kota / Kabupaten setempat”, ungkapnya. (SW-01@3)

Sabtu, 15 Mei 2010

SATPOL PP KOMITMEN TEGAKKAN PERDA


Pekalongan - Sebagai aparatur negara yang mengemban amanah dalam mengabdikan diri kepada Negara dan Bangsa, jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), komitmen untuk menegakkan peraturan yang ada, khususnya peraturan daerah(Perda) tentang kebersihan, ketertiban dan keindanhan (K-3) .

Seperti dikatakan Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Widarjanto, SH, M.Hum yang kini tengah gencar-gencarnya melakukan operasi penertiban terhadap pedagang kaki lima dan penertiban bangunan diatas saluran air.

”Upaya kami dalam melaksanakan dan menegakkan Perda adalah semata - mata agar masyarakat taat terhadap peraturan yang ada. Sebab penertiban yang dilakukan merupakan amanah dari peraturan daaerah yang memuat beberapa pokok berkenaan dengan kebersihan, ketertiban dan keindahan di Kota Pekalongan”, terangnya.

Selanjutnya dikatakan Widarjanto, bahwa penegakan dan pelaksanaan penertiban yang selama ini digelar oleh satuan yang dipimpinnya, juga dalam rangka untuk menciptakan kota Pekalongan yang bersih. Tentunya dalam melakukan penertiban didasarkan pada Perda yang mengaturnya dan proses penertiban yang dilakukan bukan tindakan yang semena-mena. Artinya dalam melakukan penertiban baik terhadap pedagang kaki lima maupun terhadap bangunan yang menyalahi aturan atau bangunan yang berada diatas saluran air, terlebih dahulu dengan memberikan surat pemberitahuan kepada pihak yang dianggap melanggar .

”Apabila sampai dengan batas waktu yang ditentukan para pelanggar belum dapat melakukan pembongkaran atau pembenahan, maka kami mempersilahkan kepada para pelanggar untuk membokar sendiri. Namun apabila batas waktu yang diberikan dilanggar, masih juga belum melakukan pembongkaran maka dengan sangat terpaksa kami lakukan pembongkaran”, ucap Widarjanto.

Perlu diketahui, bahwa kegiatan penertiban seperti penertiban bangunan diatas saluran air dikandung maksud agar saluran air tidak tersumbat karena dapat mengakibatkan banjir. ”Kalau bangunan diatas air tidak dibenahi, dikhawatirkan akan ada penyumbatan terhadap saluran air yang disebabkan oleh sampah yang tersumbat oleh bangunan tersebut dan akan berakibat banjir”, jelas Widarjanto.

Adapun sasaran kegiatan penertiban, terutama terhadap jalan-jalan utama dalam kota dan tempat-tempat yang menjadi fokus penyebab adanya penyumbatan air yang dapat mengakibatkan banjir. ”Kami berharap kepada masyarakat agar tidak membuang sampah disaluran air dan tidak mendirikan bangunan diatas saluran air, sebab rawan penyumbatan saluran irigasi yang dapat mengakibatkan banjir”, harap Widarjanto. (SW-01@3)

SENIMAN TIDAK BUTUH DEWAN KESENIAN ??


Pekalongan - Persoalan wadah seniman yang selama ini ada di Pemerintahan dengan nama Dewan Kesenian mendapat tanggapan serius dari seniman yang dijuluki ‘hiden arts’ karena memang seniman yang tersembunyi.

Sebagaimana dituturkan oleh pekerja teater, Angger Samudra didampingi Anto Gondrong di padepokan teater ARDA yang saat ini sedang berupaya, agar bagaimana seni di Kota Pekalongan bisa hidup kembali.

“Persoalan proses para seniman lebih cenderung pada arts atau seni, yaitu sebuah karya yang menuju kearah persoalan estetika, sehingga seni atau Arts bagi pelakunya adalah sebuah kreatifitas estetika para seniman itu sendiri dalam mengolah karyanya, bukan bagaimana menjual seni untuk diperjual belikan”, tutur Angger.

Menurutnya, dengan adanya Dewan Kesenian merupakan solusi yang tepat dalam memberikan wadah bagi para seniman untuk berkarya, akan tetapi struktur atau orang yang menanganinya harus tepat dan tahu akan seni.

“Kalau struktur pengurus tidak menguasai adanya kultur dan estetika tentang Pekalongan, maka kinerja Dewan Kesenian masih diragukan. Artinya, bagaimana orang-orang yang duduk di Dewan Kesenian adalah harus orang-orang yang mengetahui tentang estetika dan kultur orang Pekalongan dan juga harus mampu menterjemahkan dihadapan para seniman”, jelas Angger.

Persoalannya adalah selama ini yang sering diributkan adalah adanya subsidi dana, karena Dewan Kesenian memang mendapat anggaran dari APBD. “Dewan Kesenian harus jadi dokter estetika yang mampu mengobati para pekerja seni untuk dapat menghidupkan hasil karya seninya, jangan malah sebaliknya, justru Dewan Kesenian menjadi ‘pasiennya’, imbuh Angger.

Lebih jauh dikatakan Angger, bahwa Dewan Kesenian harus sanggup memberikan tempat bagi kreatifitas para seniman yang berupa sarana dan prasarana. “Dewan Kesenian harus mampu mengobati para seniman yang ‘sakit’, yang selama ini kurang sarana dan prasarana, bukan malah sebaliknya ramai-ramai mencari obat untuk dirinya sendiri”, terang Angger.

Menanggapi adanya struktur Dewan Kesenian yang dikomandani oleh seorang birokrat dan beberapa anggota Dewan yang tidak memiliki jiwa seni, dirinya menilai perlu diadakan pengkajian, sejauh mana instrumen Dewan Kesenian dalam menangani persolaan seni di Pekalongan dan secara umum.

Apa yang dilakukan oleh Dewan Kesenian harus dapat mengcover para pekerja seni, bukan sebaliknya Dewan Kesenian mencari pekerjaan didalamnya. Karena hubungan pekerja seni dan Dewan selama ini belum optimal dan bersinergi dengan baik.

“Hubungan seniman dengan Dewan Kesenian merupakan sebuah hubungan yang tidak ada keterikatan. Seniman tidak berharap sekali dengan Dewan Kesenian. Seniman mempunyai idealisme sendiri, ada atau tidak ada Dewan Kesenian , Seniman masih tetap berkarya, contohnya Candi Borobudur berdiri tanpa adanya Dewan Kesenian”, katanya dengan kelakar. (SW-01@3)

SMKN 3 PEKALONGAN RAIH ISO 9001-2000

Pekalongan - Belum lama ini SMK Negeri 3 Pekalongan menerima penghargaan dari TUV berupa pemberian sertifikasi ISO 9001-2000. Penyerahan sertifikasi ISO diserahkan oleh Walikota Pekalongan pada Senin (10/3) lalu dalam upacara yang dihadiri oleh para Kepala SMP dan SMK se Kota Pekalongan. Acara penyerahan sertifikasi ISO 9001-2000 sekaligus dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-31 SMKN 3 Pekalongan.

Dalam sambutanya, Walikota Pekalongan, dr. H.M Basyir Ahmad mengatakan, bahwa dengan keberhasilan SMKN 3 Pekalongan meraih ISO 9001-2000, membuktikan bahwa SMK yang selama ini dipandang sebelah mata ternyata mampu menunjukkan prestasinya di bidang sistem manajemen mutu pendidikan.

“Kedepan kita akan merencanakan menaikan anggaran pendidikan hingga 100 milyar, ini dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Dengan diraihnya ISO 9001-2000 oleh SMKN 3, menunjukan bahwa satu-satunya sekolah di Pekalongan diantara 90 SMK di Jawa Tengah yang mampu menunjukan kualitas mutu pendidikan”, ungkap Walikota.

Diharapkan, lulusan dari SMK Negeri 3 Pekalongan atau yang lebih dikenal dengan STM JUTEX, akan dapat terserap didunia usaha, karena selama ini, sebelum siswa lulus pun, sudah mendapat pesanan dari perusahaan, karena kualitas pendidikan yang cukup bagus.

“Mudahan-mudahan lulusan SMKN 3 dapat tertampung di perusahaan-perusahaan, karena memang kualitasnya cukup bagus”, harap Walikota

Sementara itu Kepala SMK Negeri 3 Pekalongan, Drs. Muhajir disela-sela acara penyerahan sertifikasi mengatakan, bahwa upaya sekolahnya dalam melakukan peningkatan mutu pendidikan, telah melalui berbagai tahapan yang sudah dilakukan, diantaranya dengan memenuhi persyaratan standar pelayanan yang mengacu pada standar internasional, dengan melakukan pendekatan proses, yaitu proses merencanakan, mengerjakan, memeriksa dan mengambil tindakan.

“Persyaratan atau elemen-elemen yang terdapat dalam ISO 9001-2000 diantaranya system menajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, pengukuran, analisa dan perbaikan, yang kesemuanya merupakan komitmen kami dalam menerapkan system pendidikan di SMK Negeri 3”, terang Muhajir yang berharap pada tahun ini anak didiknya akan lulus 100 %. (SW-01@3)



SRIKANDI YANG SUKA NYANYI


Batang - Bila anda membutuhkan hiburan, khususnya seni musik, sudah barang tentu akan mencari seorang penyanyi yang suaranya merdu, apalagi ditambah dengan paras yang cantik dan goyangan yang menggoda. Barangkali tidak salah pilih bila kita mengenal sosok penyanyi kelahiran dari Kota Batang dengan nama yang unik Sri Beni.

Kulitnya yang bersih dan dengan body menggemaskan, Sri Beni yang telah melanglang didunia tarik suara hampir 15 tahun ini, diakuinya, dijalani dengan penuh suka dan duka.

“Didunia tarik suara banyak suka duka yang kita alami. Sukanya kalau banyak tawaran manggung. Dukanya kalau dalam sebulan tidak ada yang menawari manggung. Namun Alhamdulillah dari hasil nyanyi saya dapat menunaikan ibadah haji dan menyekolahkan anak saya”, tutur wanita yang sudah menunaikan ibadah haji pada tahun 2005 lalu.

Pengalamannya didunia tarik suara yang sudah lama ditekuninya sejak duduk disekolah SMA, membuatnya matang dibeberapa penampilanya termasuk pengalaman dengan audiens yang suka iseng.

”Penyanyi itu harus supel dengan audiens atau penonton, namun harus dapat menjaga norma-norma kesusilaan. Apalagi penyanyi panggung jangan sampai mendapat predikat negatif”, ucap Beni yang juga pengusaha dibidang konfeksi.

Wanita berusia 36 ini, sebagai ibu dari Guruh (15) dan Mega (9), ia harus terus berjuang untuk dapat melangsungkan perjuangannya sebagai ibu sekaligus kepala keluarga yang menjadi tulung punggung keluarganya. Ia tidak mengenal panas dan hujan ketika harus manggung, baik didalam kota maupun luar kota. Pilihan profesinya merupakan ibadah yang harus dilakukan dengan penuh ceria dengan tulus.

”Profesi sebagai penyanyi sudah merupakan kodrat dari sana, sehingga saya dengan tulus menjalaninya. Namun saya mencoba untuk usaha lain dengan mencoba menekuni dibidang konfeksi”, terang Beni yang saat ini masih betah men”jomblo” .

Ditengah-tengah kesendiriannya, sosok Sri Beni sebenarnya bukannya tidak mau untuk bersuami lagi, namun saat ini belum ada lelaki yang cocok.

”Jujur saja, saat ini saya lagi njomblo, saya tidak pilih-pilih lelaki yang penting ia adalah lelaki yang penuh pengertian dan tanggungjawab yang dapat melindungi anak dan istri”, harap Beni. (SW-01@3)

TUKANG BAKSO BUKA CAFÉ GAUL


Kajen - Setelah menggeluti bisnis jual bakso keliling sejak tahun 1997, Abdul Muhaimin (37), mencoba untuk dapat mengembangkan usahanya agar tidak keliling dan memutuskan untuk membuka sebuah café gaul yang berada dipinggir jalan raya Kemasan Bojong Kabupaten Pekalongan.

Tempat yang dipilihnya berada dipinggir sungai dengan pemandangan persawahan yang terhampar luas, sehingga menambah suasana yang nyaman bagi pengunjung café SAWO ASRI.

Usahanya membuka café gaul dirintis sejak tahun 2002, sehingga pada tahun 2003 tepatnya tanggal 4 juli café gaul SAWO ASRI resmi dibuka hingga saat ini tidak pernah sepi dari pengunjung yang kebanyakan para kawula muda. “Kami merintis usaha buka café gaul sejak tahun 2002, baru pada sekitar bulan juli 2003, café gaul ini kami buka dan alhamdulillah, tidak pernah sepi dari pengunjung yang kebanyakan kaum muda”, terangnya.

Untuk menambah kenyamanan pengunjung, lokasi atau tempat didesain sedemikian rupa, sehingga pengunjung dibuat betah dan nyaman, ditambah dengan berbagai menu makanan dan minuman lainnya selain menu utama atau menu khasnya.
“Disini selain bakso, juga ada ayam bakar, Soto, Nasi goreng ,Sop Daging sapi, mie goreng, ikan bakar dan berbagai minuman macam es juice yang harganya terjangkau dan murah, dengan tanpa mengurangi fasilitas hiburan musik yang kami sajikan”, tuturnya.

Dari pengamatan SURGA, café gaul SAWO ASRI memang sebuah tempat yang nyaman dan mengasyikan, karena disamping lokasinya yang jauh dari keramaian serta didukung udara yang asri, café ini juga menetapkan harga yang relatif murah untuk semua lapisan masyarakat “Memang benar untuk tarif makanan dan minuman disini sengaja dibuat yang terjangkau, karena kebanyakan pengunjung disini para kawula muda. Insya Allah pengunjung tidak kecewa dengan apa yang kami sajikan”, terang ayah 3 anak, suami dari Susi Utami ini. (SW-01@3